Wednesday, 10 September 2025
Jakarta
--:--
Tokyo
--:--
Hongkong
--:--
New York
--:--
Harga Minyak Anjlok Dari Puncak Tiga Minggu Akibat Risiko Pasokan Rusia
Tuesday, 26 August 2025 18:40 WIB | OIL |Minyak WTIbrent oil

Harga minyak anjlok lebih dari 1% pada hari Selasa (26/8) setelah melonjak hampir 2% pada sesi sebelumnya karena para pedagang memantau perkembangan seputar perang di Ukraina dan potensi gangguan pasokan bahan bakar Rusia.

Minyak mentah Brent turun $1,08, atau 1,57%, menjadi $67,72 per barel pada pukul 10.40 GMT, setelah mencapai level tertinggi sejak awal Agustus pada sesi sebelumnya. Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) turun $1,13, atau sekitar 1,74%, menjadi $63,67.

"Penurunan moderat hari ini disebabkan oleh penghindaran risiko, dengan pasar ekuitas diperdagangkan lebih rendah," kata analis UBS Giovanni Staunovo. "Faktor geopolitik perlu diperhatikan, terutama apa yang mungkin dilakukan Trump jika tidak ada pertemuan antara Rusia dan Ukraina."

Reli harga minyak pada hari Senin terutama didorong oleh risiko pasokan setelah serangan Ukraina terhadap infrastruktur energi Rusia dan kemungkinan sanksi AS lebih lanjut terhadap minyak Rusia. Serangan Ukraina sebagai respons terhadap kemajuan Rusia dalam konflik dan serangannya terhadap fasilitas gas dan listrik Ukraina telah mengganggu pemrosesan dan ekspor minyak Moskow serta menyebabkan kelangkaan bensin di beberapa wilayah Rusia.

Sementara itu, Presiden AS Donald Trump telah memperbarui ancamannya untuk menjatuhkan sanksi kepada Rusia jika tidak ada kemajuan menuju kesepakatan damai dalam dua minggu ke depan. Namun, beberapa sumber mengatakan kepada Reuters bahwa pejabat pemerintah AS dan Rusia membahas beberapa kesepakatan energi di sela-sela negosiasi bulan ini untuk mencapai perdamaian di Ukraina.

"Mengingat besarnya ketidakpastian di pasar minyak yang disebabkan oleh konflik Ukraina dan perang tarif, investor akan tetap enggan untuk berkomitmen pada salah satu arah dalam jangka panjang," kata analis PVM Oil Associates, Tamas Varga. Dalam jangka menengah, harga Brent dapat berada pada kisaran perdagangan $65-$74 untuk masa mendatang, tambahnya.

Tarif AS yang akan dikenakan terhadap India atas pembelian minyak Rusia yang berkelanjutan juga menjadi fokus, kata ahli strategi komoditas Saxo Bank, Ole Hansen. India adalah pembeli minyak mentah Rusia terbesar ketiga. Ekspor India berpotensi menghadapi bea masuk AS hingga 50% - salah satu yang tertinggi yang dikenakan oleh Washington.(alg)

Sumber: Reuters

RELATED NEWS
Harga Minyak Naik Ditopang Risiko Geopolitik...
Wednesday, 10 September 2025 02:49 WIB

Harga minyak berjangka naik pada Selasa (9/9), memulihkan sebagian kerugian minggu lalu, didorong meningkatnya risiko geopolitik dari konflik global. Pertempuran yang terus berlangsung antara Rusia da...

Minyak Naik Seiring Serangan Israel di Qatar Mengangkat Kembali Premi Risiko...
Tuesday, 9 September 2025 21:51 WIB

  Harga minyak melonjak pada hari Selasa (9/9) setelah serangan Israel di Qatar meningkatkan konflik di Timur Tengah, sumber sekitar sepertiga pasokan dunia, sehingga meningkatkan premi risiko g...

Harga Minyak Naik, Sentimen Pasokan Global Ketat...
Tuesday, 9 September 2025 19:16 WIB

Harga minyak melanjutkan kenaikan pada hari Selasa(9/9), didorong oleh kenaikan produksi minyak terbaru dari OPEC+ yang lebih kecil dari yang diantisipasi, ekspektasi bahwa Tiongkok akan terus menimbu...

Minyak Dunia Naik, OPEC+ & Rusia Bikin Pasar Waspada...
Tuesday, 9 September 2025 16:25 WIB

Harga minyak melanjutkan kenaikan pada hari Selasa(9/9), didorong oleh kenaikan produksi minyak terbaru OPEC+ yang lebih kecil dari yang diantisipasi, ekspektasi bahwa Tiongkok akan terus menimbun min...

Minyak Stabil di Tengah Diskon Saudi...
Tuesday, 9 September 2025 07:17 WIB

Harga minyak bergerak stabil seiring investor menimbang prospek melemahnya permintaan setelah Arab Saudi memangkas harga sebagian besar jenis minyaknya. West Texas Intermediate (WTI) diperdagangkan di...

LATEST NEWS
Harga Minyak Naik Ditopang Risiko Geopolitik

Harga minyak berjangka naik pada Selasa (9/9), memulihkan sebagian kerugian minggu lalu, didorong meningkatnya risiko geopolitik dari konflik global. Pertempuran yang terus berlangsung antara Rusia dan Ukraina membuat ekspektasi sanksi tambahan AS...

Dolar Menguat Diikuti Imbal Hasil Obligasi Jelang Data CPI

Indeks Dolar Bloomberg naik 0,2% pada perdagangan akhir di New York, seiring kenaikan imbal hasil obligasi AS. Investor kini fokus pada rilis data inflasi konsumen (CPI) pekan ini untuk mencari petunjuk arah kebijakan pemangkasan suku bunga...

Emas Naik ke Rekor Tertinggi di Tengah Optimisme Cut Rate

Harga emas kembali mencetak rekor baru pada Selasa (9/9), didorong meningkatnya optimisme bahwa Federal Reserve akan segera memulai serangkaian pemangkasan suku bunga. Kontrak berjangka emas naik 0,2% menjadi $3.683,70 per ons, setelah sebelumnya...

POPULAR NEWS
Revisi NFP Jadi Sinyal Rate Cut 50 bps?
Tuesday, 9 September 2025 04:05 WIB

Biro Statistik Tenaga Kerja Amerika Serikat (BLS) akan menerbitkan revisi acuan awal tahun 2025 untuk Data Survei Perusahaan pada hari Selasa, 9...

Serangan Rusia Hantam Infrastruktur Energi Ukraina
Monday, 8 September 2025 17:12 WIB

Pasukan Rusia menyerang fasilitas pembangkit listrik termal di wilayah Kyiv sebagai bagian dari serangan semalam, kata Kementerian Energi Ukraina...

Wall Street Menguat Jelang Data Inflasi
Tuesday, 9 September 2025 03:36 WIB

Wall Street mengawali pekan ini dengan penguatan pada hari Senin karena investor bersiap menghadapi pekan yang sarat data, termasuk dua laporan...

Pasar Asia Menguat, Fokus Jepang & China
Monday, 8 September 2025 07:32 WIB

Pasar Asia-Pasifik mayoritas diperdagangkan menguat pada Senin(8/9), seiring investor mencerna pengunduran diri Perdana Menteri Jepang Shigeru...